Beranda | Artikel
Tidak Mau Terjerumus Riba, Irwan Tetap Nekat Bisnis Tas
Selasa, 1 April 2014

Siapa yang tidak kenal dengan tas. Wadah tertutup yang sehari-hari banyak kita lihat di sekitar kita. Tas bisa memudahkan penggunanya membawa sesuatu ketika bepergian. Karena tas banyak diperlukan oleh masyarakat, sekarang tas menjadi salah satu industri yang sangat menggiurkan. Rata-rata penduduk di dunia ini, menghabiskan sebagian dari uangnya untuk membelanjakan tas.

Oleh karena itu, para pengusaha sangat tertarik untuk mengembangkan bisnis di industri ini.  

Nah, salah satunya adalah Irwan Saputra yang saat ini merintis usaha pembuatan dan penjualan tas dengan merek Ninenine. Pria bujang yang baru berusia 25 tahunan ini, telah mendirikan usaha penjualan tas sejak April 2012. 

Rupanya usaha ini dia tekuni melalui proses yang cukup panjang. Semuanya itu berawal ketika dia masih berstatus mahasiswa D3 UTY semester tiga di jurusan Bahasa Ingggris. 

Di sela-sela kesibukan kuliah, dia kerja part-time di sebuah distro selama 2 tahun. Berbekal dari pengalaman akhirnya bujang dari Bangkal Pinang ini bisa menjalin relasi dengan bos clothing.

Penuh Perjuangan

Sudah dua tahun ikut orang tidak serta merta insting bisnisnya berjalan. Sibuk dengan kuliahnya Irwan Saputra juga mengikuti kajian-kajian Islami di sekitaran Yogya.

Sebagaimana pengusaha pemula, Irwan ketika hendak merintis usaha benar-benar terkendala dengan modal. Dan dia tidak mungkin meminjam uang di bank yang kebanyakan riba. 

Setelah sekian waktu terkumpullah modal dua juta rupiah, dan itupun sebagian dibelikan kamera saku. Karena modalnya tidak mencukupi, di awal waktu kalau ada order lelaki yang hobi fotografer ini menggunakan sistem lempar.  Jika ada pembeli dia memesan ke prabrik tas kenalannya.

Irwan mengawali promonya di Kaskus, dengan keunikan produk dan desainnya dia berhasil menjaring pembeli melalui forum terkenal di Indonesia ini. 

Lika-liku dalam bisnis tas akhirnya terobati, kini Ninenine bisa memproduksi tas sendiri. Agar mudah mendapatkan bahan baku, Irwan membuka rumah produksinya di kota Garut dengan menggaji dua karyawan. Sedangkan di Yogyakarta sebagai gudang dan pemasaran. Kini omset mencapai 10-15jt per bulan.

Karena tas sebagai alat yang banyak dipakai masyarakat, Ninenine menyasar pada kalangan  remaja dan karyawan kantoran. Desain yang unik menjadi ciri khas tersendiri dari produk Ninenine.

“Mungkin yang paling membedakan itu di desain tasnya mencakup kombinasi warna atau pemilihan bahan dan jenis bahan.  Orang-orang mungkin ga bakal nemuin beberapa desain tas Ninenine di brand lain.” Kata Irwan

“Mungkin ga jauh-jauh kayak brand-brand clothing sejenis ya, simple, unik, awet, up-to-date, dan karena belum jadi brand premium jadi harganya juga masih cukup terjangkau.” Imbuh Irwan

Untuk melebarkan sayap bisnisnya, Ninenine juga menjual kemeja dan kaos. Ninenine juga membuka keagenan dan reseller.

Kantor: Jl. Jembatan Merah II no.112 Prayan, Condong Catur
Phone: +6282138123329
Website: www.Ninenineclothing.com
Twitter @Nineninecloth

Pengusahamuslim.com  .

  • SPONSOR hubungi: 081 326 333 328
  • DONASI hubungi: 087 882 888 727
  • Donasi dapat disalurkan ke rekening: 4564807232 (BCA) / 7051601496 (Syariah Mandiri) / 1370006372474 (Mandiri). a.n. Hendri Syahrial

Artikel asli: https://pengusahamuslim.com/3764-tidak-mau-terjerumus-riba-irwan-1917.html